Tampilkan postingan dengan label Kuliner. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kuliner. Tampilkan semua postingan

Jumat, 29 Maret 2013

Kerupuk Rambak Asli Bumiayu

@Bumiayuku - Orang Indonesia sudah terbiasa makan ditemani dengan kerupuk salah satunya adalah Kerupuk Rambak. KERUPUK sendiri adalah jenis makanan ringan yang sudah banyak dikenal masyarakat. Tapi kerupuk yang satu ini boleh dikatakan bukan kerupuk sembarang kerupuk. Kerupuk kulit atau rambak yang diproduksi dengan nama ”SN” ini memiliki kekhasan dan menjadi salah satu makanan yang bisa dijadikan oleh-oleh bila berkunjung ke Bumiayu.

Satu satunya Rambak yang dibuat oleh keluarga Soleh Nur lain daripada yang lain karena kerupuk ini dibuat dari kulit kerbau. Selain bahan bakunya beda, proses pembuatannya pun lain dengan pembuatan kerupuk biasa.

Untuk membuatnya, dari kulit kerbau yang sudah kering hingga diproses sampai menjadi kerupuk yang siap santap butuh waktu minimal satu minggu.

Kerupuk Rambak tidak setiap orang bisa membuat atau memproduksi karena memang prosesnya cukup menyita waktu disamping itu ada cara cara khusus dalam memproduksi.

karyawan sendiri tidak tahu sejak kapan rambak kulit kerbau ”SN” mulai diproduksi. Seingatnya, sejak dia kecil rambak buatan Soleh Nur sudah ada. Bahkan kini setelah Soleh Nur meninggal, istri dan keluarganya masih meneruskan usaha makanan khas Bumiayu tersebut.

Tahan Sebulan

Proses pembuatan rambak ini, kata salah satu karyawan, diawali dengan membakar kulit kerbau yang sudah kering. Setelah dibakar hingga empuk, kulit kerbau direndam semalam suntuk. Usai direndam direbus hingga 6-9 jam. Bila sudah direbus, kulit yang sudah mekar ditiriskan. Setelah ditiriskan dan airnya hilang, diiris kecil-kecil tipis dan diberi bumbu. Proses berikutnya adalah penjemuran yang memakan waktu hingga satu minggu.

Rasanya gurih dan dijamin tanpa bahan pengawet. Rambak yang sudah dikeringkan dan siap goreng bisa tahan hingga sebulan. Sedangkan yang sudah digoreng, asal ditaruh di tempat yang rapat kuat lebih dari seminggu,” katanya

Rambak kulit kerbau buatan ”SN” ini sudah memiliki pangsa pasar yang bagus. pesanan rambak Bumiayu ini yang datang dari luar kota, seperti Jakarta, Yogya, Solo, dan kota-kota lain terus mengalir.

Pembelian dalam partai besar maupun kecil yang langsung ke kios ”SN” juga siap dilayani. Bahkan rambak yang rasanya gurih dan lezat ini ada yang dikirim ke luar negeri. ”Kiriman ke luar negeri dalam bentuk paket karena ada pesanan dari orang yang pernah mencicipi. Saat berada di luar negeri rupanya ingin makan rambak lagi, sehingga saudaranya ada yang mengirimkannya,’

Rambak produksi keluarga Soleh Nur ini dijual dalam bentuk kemasan plastik dan duz seharga mulai dari 10 ribu sampai seratus ribu dengan kemasan yang berbeda tentunya.

Tanpa mau menyebut rahasia masakan khasnya itu, pokoknya rambak khas Bumiayu ini tidak bakal mengecewakan. Rasanya gurih, tanpa pewarna atau bahan kimia lainnya. Bila lewat Bumiayu katanya, tidak lengkap kalau tidak membeli oleh-oleh rambak kulit kerbau khas Bumiayu ini. Sumber : (SM/DJ-01/topfm)

Sabtu, 12 Januari 2013

Rasa Khas Teh Hitam Kaligua dan Tanpa Bahan Kimia


Sruputtttttt…, gimana ya saya pecandu teh tapi ini rasanya beda banget dengan teh yang biasa saya minum , Rasa khas teh itu tentu saja berbeda dari teh wangi, teh hijau ataupun teh yang dijual di pasar umum.

Teh hitam, begitu sebutan produk pabrik teh milik PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) yang terletak di lereng Gunung Slamet, tepatnya di Dusun Kaligua Desa Pandansari Kecamatan Paguyangan, Brebes.

Pengelola Kebun Teh Kaligua mengatakan, ”Memang, kami hanya memproduksi. Kalaupun ada di pasar umum hanya sebagian kecil di wilayah Brebes. Untuk promosi dan lain-lain diserahkan ke Koperasi Pemasaran Bersama (KPB) Jakarta,

Mempertahankan teh tetap alami. Begitu kira-kira produk yang dihasilkan pabrik teh Kaligua. Bersih dari campuran bahan kimia apa pun. Sebagian besar produk ini berkualitas ekspor. Rata-rata dikirim ke negara-negara di Timur Tengah. Memang sedikit saja yang untuk konsumen lokal, Dia mengakui teh hitam memang kurang populer di tengah masyarakat. Selain karena memang kurang promosi, kebijakan manajemen PTP Nusantara IX lebih berorientasi ekspor.

Perbedaan antara teh wangi dan teh hitam terletak pada proses pengolahan. sebelum penyaringan pada umumnya teh wangi dipermentasi dengan gambir, sedangkan teh hitam tidak dicampuri apa pun. dari teh hijau langsung ke penyaringan. Jadi, teh yang dihasilkan tetap asli, sesuai dengan standar nasional industri (SNI). Soal rasa dan selera itu tergantung orangnya, tetapi yang jelas teh hitam itu asli tanpa ada campuran apa pun.

Tester laboratorium Toto Suharto menambahkan, produk yang dihasilkan terdiri atas berbagai klasifikasi.
‘Dari tahapan pengolahan itu bisa dilihat apakah teh ini cukup berkualitas atau tidak. Kami mengutamakan pengolahan yang sempurna,” ujar dia seraya menunjukkan beberapa produk teh yang berbeda rasa dan warna.

Nah tentu topmania sangat penasaran dan ingin mencoba rasa teh hitam kaligua baik yang celup dan dan serbuk. Jangan sungkan – sungkan berkunjung ke Kebun Teh Kaligua Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes.

Jumat, 11 Januari 2013

Perkebunan Durian Antap Sari Kecamatan Tonjong




Poto by @DispaDJ & @topfm951

Poto by : @DispaDj & @Topfm951


Perkebunan Durian Antap Sari.

Contact Person :
Much. Subhanudin, SP (081-215-895-21)

Alamat :
Desa Rajaweta, Kecamatan Tonjong, Brebes Jawa Tengah

web : www.antapsari.com - email : antapsari@gmail.com

Minggu, 02 Desember 2012

Timus Boled Kukus


Jajanan timus ini dibuat dari Boled atau ubi, yang dikukus. Sehingga makanan ini sangat manis dan alami dari saripati ubi itu sendiri dan sangat cocok disandingkan bila musim penghujan tiba. Hmmmm.... Enak.

Opak Petis


Opak petis, petis ini sangat beda dengan petis dari daerah jawa timur. Petis dari Bumiayu dibuat dari bahan dasar tempe yang di uleg. Mau coba? Ya mampir aja ke Kota Bumiayu.

Es Dawet Cendol


Anda sedang dalam perjalanan, dan kemudian melewati Kota Bumiayu. Kami sarankan untuk lewat jalur tengah, disitu ada es dawet cendol yang sangat segar dan enak serta murah. 
Monggo mampir.

Ketan Pencok di Bumiayu


Ketan Pencok.
Makanan ini banyak ditemui di Bumiayu.

Mie Ayam Karangjati Pancurawis

Mie Ayam Karangjati

Mie Ayam Karangjati.
Lokasi setelah candi pancurawis.
Harga Rp. 5000,-

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More