Minggu, 07 Oktober 2012

EMPING MLINJO BUMIAYU

PAGENJAHAN sebuah dusun di Desa Kalierang Kecamatan Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah. Warga Pagenjahan dikenal sebagai penghasil emping melinjo di Brebes Selatan. Meski penjualan emping terasa seret, namun masyarakat setempat tidak kenal putus asa. Mereka tetap membuat emping. Bagi sebagian warga dukuhl Pagenjahan, emping salah satu produksi rumahan (home industri) yang dapat menopang kebutuhan hidup sehari-hari. Meski ada warga mengaku, produksi emping yang dikerjakannya karena terpaksa. “Daripada nggak ada kerjaan lain, terpaksa nikin emping. Hasilnya paling pas-pasan buat makan,” aku Kasmuri (50) kurang bersemangat.
Pengakuan Kasmuri cukup beralasan. Karena harga melinjo sosoh atau yang sudah dikuliti perkilo Rp 5000. Setiap dua kilo melinjo dengan kualitas bagus paling menghasilkan sekilo emping. Ciri-ciri melinjo bagus, mata bijihnya besar-besar dan warnanya hitam belang. Sebaliknya, jika melijonya kecil-kecil setiap 2 kg hanya menghasilkan emping kurang dari sekilo.
Buah melinjo yang dihasilkan petani tidak semuanya berkualitas bagus. Untuk mendapatkan melinjo berkualitas cukup sulit. Daerah penghasil melinjo berkualitas bagus, atara lain Desa Talok, Kalijurang dan Langkap Kecamatan Bumiayu.
“Kebanyakan melinjo Talok bagus dibuat emping. Setiap dua kilo melinjo bisa menjadi sekilo emping. Kualitas empingpun bagus. Warnanya kuning, renyah dan tidak berasa aor (getir),” aku pembuat emping, Saadah (54) kepada penulis di dapur rumahnya.
Dijelaskan Saadah, lain lagi melinjo dari daerah Selatan, seperti Winduaji dan sekitarnya, itu kurang bagus dibuat emping. “Biasanya bagus tidaknya melinjo setelah disangrai, ketika digeprek tidak kalis dan kenyal melainkan lengket di palu bahkan ancur,” tuturnya.
Menurut Bahrudin (63), Melinjo dari daerah selatan kadar airnya terlalu tinggi. Akibatnya ketika melinjo ditumbuk terlalu renyah, mudah hancur dan susah dibentuk menjadi bulatan serupa mata uang logam.
Dalam sehari, Saadah mengaku hanya mampu menghasilkan 3 kilogram emping. Sedangkan cara membuat emping melinjo, tutur Saadah, itu gampang. Pertama-tama, melinjo yang telah dikuliti disangrai sedikit demi sedikit di atas penggorengan. Jika melinjo sudah matang, api kompor distel kecil. Melinjo yang sudah disangrai lalu diangkat segenggam demi segenggam untuk digerus di atas penggerusan yang lebar. Tiap sepuluh biji digerus secara perlahan, agar remuk cangkang atau kulit kerasnya. Satu persatu melinjo dikuliti sambil ditaruh di landasan/ talenan tebal lalu digeprek (dipipihkan) dengan batu gepeng sampai melinjonya pipih dan bundar tipis. Satu keping emping diperlukan tiga sampai empat butir melinjo. Itu untuk ukuran standar. Jika melinjonya kecil-kecil bisa mencapai 5 biji per keping emping. Setelah terbentuk emping, dalam kondisi basah, emping ditata di atas widik (wadah serupa geribik) segi empat untuk dijemur hingga kering. Proses pengeringan dibutuhkan waktu kira-kira dua sampai tiga jam. Atau lebih cepat lagi jika matahari terik.
Harga emping basah perkilonya Rp. 15.000. Sedangkan emping kering perkilo Rp. 18.000. Emping mentah cocok untuk dijadikan oleh-oleh. Pantas juga buat menyumbang orang hajatan. Sedangkan emping goreng, bisa disantap sebagai makanan kecil atau disajikan bersama gulai maupun nasi goreng.
Ciri khas emping Pagenjahan, warnanya putih, rasanya gurih dan tidak pahit. Aroma melinjonya tidak terlalu menyengat. Hanya saja, kata Bahrudin, empingnya tidak bisa disimpan lama. Paling cuma bertahan sampai tiga hari. “Beda dengan emping asal Limpung (Batang), emping Limpung bisa tahan lama,” akunya.
Karena itu, pemasaran emping Pagenjahan, hanya dijual di sekitar wilayah Brebes Selatan, terutama di pasar Bumiayu. Selain dijual langsung kepada para pengecer, juga ada tengkulak yang menampungnya.
Selain warga membuat emping dari melinjo yang dibelinya sediri dari pasar, juga ada sebagian warga yang hanya sebagai tenaga upahan membuat emping. Melinjo dari seorang juragan emping disuplai ke warga. Misalkan satu kwintal melinjo dibagikan ke lima orang untuk dibuat emping. Ongkos perkilo melinjo Rp. 2500. Jika seorang dapat jatah 20 kg melinjo, maka dia akan terima ongkos Rp 50.000. Sehari rata-rata seorang bisa menghasilkan 5 kg emping, atau sekitar 10 kg melinjo. Jadi, dalam sehari pendapatan dari upah membuat emping sekitar Rp. 25.000. (Hamidin Krazan)

0 komentar:

Posting Komentar

pembaca yang baik selalu,memberi comentar yang baik pula,buat artikel aljinet ini,biar ada masukan lebih dan memgembangkan blog aljinet ini,untuk itu disarankan comentlah artikel kami,beri kritikan yang pedas tidak masalah,silakan di coment kawan

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More