@Bumiayuku - Bupati Brebes, Jawa Tengah, Hj Idza Priyanti SE, intruksikan pada dinas terkait untuk segera malakukan pananganan pada jembatan Sungai Keruh Jalan Lingkar Bumiayu, yang ambrol bagian opritnya akibat terjangan arus deras sungai.
"Kami sudah intruksikan dan kordinasikan pada dinas terkait untuk melakukan langkah-langkah penanganan pada jembatan Sungai Keruh ini," ujarnya saat meninjau langsung ke lokasi Jembatan Sungai Keruh yanbg ambrol opritnya, Jumat 25 Januari 2013 pagi.
Menurutnya, langkah yang dilakukan untuk penanganan darurat dengan pengurugan dan pmadatan sehingga bisa secepatnya jalan yang telah ditutup untuk semua kendaraan kecuali roda dua itu bisa segera dilewati kembali. Penanganan melibatkan semua pihak terkait, termasuk Dinas Pengairah untuk melakukan normalisasi alur sungai.
"Bagian yang ambrol diarug dan dipadatkan sementara pengairan juga akan melakukan normalisasi sungai," kata Idza.
Dikatakan, penanganan dilakukan secepatnya mulai pagi itu juga dan melibatkan semua pihak yang terkait. Anggota TNI dan masyaralat serta lainnya juga diharapkan ikut bersama-sama membantu penanganan. "Ini penangan darurat yang penting bagaimana jalan ini dilewati kembali," tandas Idza.
Kunjungan Idza ke loaksi jembatan Keruh nampak didampingi oleh dinas terkait. Diantaranya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang, Satibi, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Drs Rais Khana dan lainnya.
Seperti diketahui, oprit jembatan Sungai Keruh di Jalan Lingkar Kecamatan Bumiayu, ambrol diterjang arus deras sungai dan banjir, Kamis 24 Januari 2013 sekira pukul 17.00 WIB. Menyusul peristiwa itu, arus lalulintas (Lalin) kendaraan dari arah Tegal maupun Purwokerto dialihkan melalui jalur kota Bumiayu.
Oprit jembatan ambrol tidak kuat menahan terjangan arus deras sungai menyusul hujan lebat yang turun sejak pukul 14.00 WIB. "Arus sungai sangat deras akibat hujan lebat yang turun sejak sore tadi," kata Sekcam Bumiayu, Eko Purwanto SP.
Oprit jembatan ambrol sepanjang 15 meter lebar 5 meter dan tinggi 7 meter. Lebih dari separuh badan jalan juga tergerus, sehingga keselamatan pondasi jembatan juga terancam. "Bangunan bronjong tidak kuat menahan arus sehingga longsor dan menyeret oprit jembatan,” kata Eko.
Longsornya oprit ini merupakan kali ketiga yang terjadi tiap tahun selama tiga tahun terakhir ini. Sementara semua kendaraan kecuali roda dua dialihkan ke jalur Kota Bumiayu, mengingat kondisinya yang sangat membahayakan.
"Sangat membahayakan bagi semua kendaraan sehingga jalan lingkar ditutup untuk semua kendaraan kecuali sepeda motor," kata Kapos Lantas Bumiayu, Ipda Srigiyanto yang juga meninjau langsung ke lokasi.
Sumber : PanturaNews
0 komentar:
Posting Komentar
pembaca yang baik selalu,memberi comentar yang baik pula,buat artikel aljinet ini,biar ada masukan lebih dan memgembangkan blog aljinet ini,untuk itu disarankan comentlah artikel kami,beri kritikan yang pedas tidak masalah,silakan di coment kawan