@Bumiayuku - Pergerakan tanah didukuh Brak desa/kecamatan Salem, kabupaten Brebes, terus terjadi hingga sekarang ini. Bahkan untuk jumlah rumah yang rusak dari hari ke hari kian terus bertambah dan saat ini sudah mencapai 50 rumah lebih.
Demikian dikatakan Kepala Desa Salem Kodar Iswandi SPd kepada koranlokal.com, pada Rabu (3/4/2013) dilokasi bencana.
Menurut Kodar, Pergerakan tanah di RT 04 dan RT 06 dukuh Brak desa/kec Salem tersebut, setidaknya telah memporak porandakan rumah warga dan sarana infrastruktur jalan yang juga ikut rusak parah, serta lahan pertanian juga ikut rusak. Pihaknya memperkirakan sekitar 3 hektar lebih kawasan tersebut mengalami kerusakan yang cukup parah. Sehingga jika berbicara berapa kerugian materiil akibat bencana itu, pihaknya belum bisa menaksirnya karena kerusakan kian terus bertambah.
Dia menambahkan, Awalnya jumlah rumah warga yang dibongkar karena rusak berat dan membahayakan penghuninya baru berjumlah 24 rumah, kemudian bertambah 13 rumah lagi dan sampai saat ini sudah mencapai 50 rumah lebih. " Jumlah ini mungkin saja bisa bertambah seiring pergerakan tanah yang terus terjadi dan saat ini untuk jumlah rumah yang terancam rusak sudah mencapai 10 rumah lebih" katanya.
Diakui kades bahwa pemkab baru menyalurkan bantuan keuangan kepada 24 KK yang rumahnya telah dibongkar, masing-masing menerima Rp 10 juta. Namun untuk 26 KK lagi belum mendapatkan bantuan karena jumlah tersebut merupakan jumlah susulan kerusakan rumah akibat pergerakan tanah. Pihaknya berharap pemkab Brebes bisa melakukan relokasi untuk para korban tanah bergerak ini.
Kusro salah seorang mantan kades Salem mengatakan, hal serupa sebenar pernah terjadi pada tahun 2006 yang melanda RT 4 RW V dukuh Brak desa/kec Salem, namun dalam pergerakan tanah kala itu hanya merusak 3 rumah saja, tidak separah sekarang ini yang telah melanda 2 RT . Sehingga kejadian kali ini bisa dikategorikan kejadian luar biasa karena telah mengakibatkan puluhan rumah rusak parah." Kami mengamati pergerakan tanah di dukuh brak ini, sudah selayaknya di kaji oleh pakar dibidangnya, ada apa sebenarnya yang mengakibatkan bencana itu terus berlangsung. Ada yang aneh dengan pergerakan tanah yang terjadi, biasanya jika tanah amblas disekitarnya juga ikut amblas sejajar kebawah, namun disini berbeda ada beberapa tempat yang tanahnya amblas tetapi dari bagian yang amblas justru menyembul. Jadi bisa dibilang, seakan-akan tanah tersebut seperti menggeliat" pungkasnya. (Dhan_KL.13/RI)
Sumber : KoranLokal.COM
0 komentar:
Posting Komentar
pembaca yang baik selalu,memberi comentar yang baik pula,buat artikel aljinet ini,biar ada masukan lebih dan memgembangkan blog aljinet ini,untuk itu disarankan comentlah artikel kami,beri kritikan yang pedas tidak masalah,silakan di coment kawan